Senin, 22 Desember 2014

tugas kelompok softskill konflik dalam organisasi

Tugas Kelompok Soft Skill :

Konflik Di Dalam Organisasi













KELAS: 2KA13



NAMA KELOMPOK :

· Adhy Pradana Andriansyah ( 10113182 )

· Aji Ariswanto    ( 10113523 )

· Fildzah Azka    ( 13113472 )

· Perdinan A.S    ( 16113848 )

· Senna Saputra   ( 18113370 )

· Bima     ( 11113736 )

· Mochammad Ilman Samudra ( 15113561 )

· Ihsan Inmas Setyama  ( 14113220 )









UNIVERSITAS GUNADARMA

2014/2015



Kata Pengantar

Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmatdan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini sesuai pada waktunya. Pembuatan makalah ini dengan tujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah “Teori Organisasi Umum I” Makalah ini berjudul Konflik Dalam Organisasi. Tak lupa juga penulis ingin berterimakasih kepada Ibu Ira Phajar Lestari selaku dosen untuk mata kuliah ini.

Makalah ini akan membahas Konflik Dalam Organisasi. Penulis berharap dengan adanya makalah ini akan menambah wawasan pembaca terkait seputar konflik dalam berorganisasi.

Penulis sadar masih terdapat banyak kesalahan maupun kekurangan dalam pembuatan makalah ini, maka dari itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, penulis sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah ikut berpartisipasi dalam pembuatan makalah ini.





Depok, 30 September 2014







Penulis



BAB I

PENDAHULUAN



A. Latar Belakang



 Organisasi secara umum adalah suatu kelompok atau sebuah wadah yang dibuat untuk mencapai tujuan bersama. Tempat beberapa teori dan perspektif mengenai organisasi ada yang cocok satu sama lain dan ada juga yang berbeda. Adanya tau terbentuknya suatu organisasi tidak lepas dengan adanya partisipasi yang baik antar anggota satu sama lain. Dimulai dari partisipasti materi, keterlibatan jasmani, pikiran, mental maupun emosi.

 Keterlibatan banyak orang dalam suatu organisasi juga mengakibatkan organisasi tersebut mengalami banyak perbedaan dari yang kecil hingga perbedaan yang besar sehingga menimbulkan konflik dalam organisasi tersebut. Namun tidak semua permasalahan yang akhirnya menimbulkan konflik adalah salah, terkadang konflik yang terjadi adalah benar salah satunya mungkin untuk memajukan organisasi itu sendiri agar dapat berjalan lebih baik lagi dari sebelum-sebelumnya. Maka ada baiknya ketika konflik terjadi, semua anggota organisasi berkumpul dan langsung membicarakan permasalahan tersebut dengan kepala dingin agar konflik tersebut tidak berkelanjutan dan semakin membesar. Karena semakin lama konflik yang dipendam, semakin banyak pula keterlibatan orang yang terlibat dalam masalah yang berlarut-larut akan menyebabkan konflik akan semakin lebih pelik dan pada akhirnya akan berdampak pada bubarnya organisasi tersebut dan tujuan awal organisasi pun tidak tercapai.



A.1 Maksud dan Tujuan



 Maksud dan tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk membagikan informasi terkait dengan konflik dalam organisasi agar pembaca dapat lebih mengerti tentang apa itu konflik dalam organisasi dan jenis konflik apa saja yang dapat terjadi dalam suatu organisasi. pembaca juga akan mengetahui sumber apa saja yang dapat memicu tibulnya suatu konflik, dan juga bagaimana cara menyelesaikan konflik tersebut agar tidak berlarut-larut dan pada akhirnya tujuan utama organisasi tersebut dapat tercapai tanpa adanya perpecahan dalam organisasi tersebut.

A.2 Rumusan Masalah



 Dalam makalah ini konflik yang akan penulis bahas adalah konflik yang terdapat dalam suatu organisasi. Berikut adalah konflik yang akan dibahas dalam makalah ini:

1. Apakah pengertian dari konflik?

2. Apakah jenis dan sumber konflik?

3. Bagaimana menyelesaikan konflik yang baik?

4. Apa contoh konflik dalam organisasi yang sedang terjadi dikehidupan sehari-hari?



BAB II

PEMBAHASAN



B. Pengertian Konflik



 Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya. Atau dengan bahasan umumnya konflik adalah adanya pertentangan yang timbul didalam seseorang maupun dengan orang lian yang terdapat dilingkungan sekitarnya. Dalam suatu organisasi konflik biasanya baru akan terasa membesar atau serius ketika salah satu pihak ada yang merasa terhalang atau terhambat mencapai tujuan awal organisasi tersebut dikarenakan oleh pihak lain.



B.1 Jenis dan Sumber Konflik



Menurut Dahrendorf, konflik dibedakan menjadi 6 macam :

· Konflik antara atau dalam peran sosial (intrapribadi), misalnya antara peranan-peranan dalam keluarga atau profesi (konflik peran (role))

· Konflik antara kelompok-kelompok sosial (antar keluarga, antar gank).

· Konflik kelompok terorganisir dan tidak terorganisir (polisi melawan massa).

· Konflik antar satuan nasional (kampanye, perang saudara)

· Konflik antar atau tidak antar agama

· Konflik antar politik (adanya perbedaan pendapat antar anggota dalam suatu partai)

· konflik individu dengan kelompok (kelompok belajar disekolah)



Sumber konflik dalam organisasi pada umumnya terjadi karena hal-hal berikut:

1. Perbedaan Individu yang meliputi perbedaan pendirian dan perasaan

Dalam suatu organisasi pasti melibatkan banyak orang yang mengakibatkan banyaknya pula individu, pendirian dan perasaan yang berbeda satu dengan yang lainnya. Maka tak jarang perbedaan ini menjadi pemicu timbulnya konflik dalam suatu organisasi.



2. Perbedaan kepentingan antar individu

Kepentingan individu dalam suatu organisasi juga berbeda-beda. Alasan setiap individu menjadi anggota dalam organisasi pun berbeda-beda. Biasanya setiap individu mengikuti suatu organisasi agar kepentingannya sendiri atau kebutuhannya dapat terpenuhi (diluar dari tujuan utama organisasi). Maka tak jarang pula ketika kepentingan satu orang dalam organisasi dirasa tidak terpenuhi akan muncul pula konflik.



3. Perubahan pola pikir yang mendadak

Pola pikir setiap manusia berbeda-beda. Cara berpikir dan jangka waktunya juga berbeda. Kadang dalam suatu organisasi terdapat satu individu yang mudah sekali berubah pikiran dan mengganti rencana awal organisasi tersebut sesuai dengan pikirannya sendiri sehingga mungkin akan memperlambat mencapai tujuan awal organisasi. Individu yang seperti inilah yang kerap kali menjadi sumber utama konflik dalam organisasi dimulai.



B.3 Cara menyelesaikan konflik yang baik



 Terdapat beberapa macam cara untuk menyelesaikan konflik diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Integrating (Problem Sloving). Dalam gaya ini pihak-pihak yang berkepentingan secara bersama mengidentifikasikan masalah yang dihadapi, kemudian memori, mempertimbangkan dan memilih alternatif pemecahan masalah. Gaya ini cocok untuk memecahkan isu-isu kompleks yang disebabkan oleh salah paham (missunderstanding), tetapi tidak sesuai untuk memecahkan masalah yang terjadi karena sistem nilai yang berbeda. Kelemahan utamanya adalah memerlukan waktu yang lama dalam penyelesaian masalah.

2. Obliging (Smoothing). Sesuai dengan posisinya dalam gambar diatas, seseorang yang bergaya obliging lebih memuaskan perhatikan pada upaya untuk memuaskan pihak lain daripada diri sendiri. Gaya ini sering pula disebut smoothing (melicinkan), karena berupaya mengurangi perbedaan-perbedaan dan menekankan pada persamaan atau kebersamaan diantara pihak-pihak yang terlibat. Kekuatan strategi ini terletak pada upaya untuk mendorong terjadinya kerjasama. Kelemahannya, penyelesaian bersifat sementara dan tidak menyentuh masalah pokok yang ingin dipecahkan.

3. Dominating (Forcing). Orientasi pada diri sendiri yang tinggi, dan rendahnya kepedulian terhadap kepentingan orang lain, mendorong seseorang  untuk menggunakan taktik “saya menang, kamu kalah”, Gaya ini sering disebut memaksa (forcing) karena menggunakan legalitas formal dalam menyelesaikan masalah. Gaya ini cocok digunakan jika cara-cara yang tidak populer hendak diterapkan dalam penyelesaian masalah, masalah yang dipecahkan tidak terlalu penting dan waktu untuk mengambil keputusan sudah mepet. Tetapi tidak cocok untuk menangani masalah yang menghendaki partisipasi dari mereka yang terlibat. Kekuatan utama gaya ini terletak pada minimalnya waktu yang diperlukan. Kelemahannya, sering menimbulkan kejengkelan atau rasa berat hati untuk menerima keputusan oleh mereka yang terlibat.

4. Avoiding (Menghindar). Teknik menghindar cocok untuk menyelesaikan masalah yang sepele atau rendah, atau jika biaya yang harus dikeluarkan untuk konfrontasi jauh lebih besar daripada keuntungan yang akan diperoleh. Gaya ini tidak cocok untuk menyelesaikan masalah-masalah yang sulit atau “buruk”. Kekuatan dari strategi penghindaran adalah jika kita menghadapi situasi yang membingungkan atau mendua. Sedangkan kelemahannya, penyelesaian masalah hanya bersifat sementara dan tidak menyelesaikan pokok masalah.

5. Compromising. Gaya ini menampilkan seseorang pada posisi moderat, yang secara seimbang memadukan antara kepentingan sendiri dan kepetingan lain. Ini merupakan pendekatan saling memberi dan menerima dari pihak-pihak yang terlibat. Kompromi cocok digunakan untuk menangani maslaah yang melibatkan pihak-pihak yang memiliki tujuan berbeda tetapi memiliki kekuatan yang sama. Misalnya, dalam negosiasi kontrak antara buruh dan majikan. Kekuatan utama dari kompromi adalah pada prosesnya yang demokratis dan tidak ada pihak yang merasa dikalahkan. Tetapi penyelesaian konflik kadang bersifat sementara dan mencegah munculnya kreativitas dalam penyelesaian masalah.





B.4 Contoh konflik yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari



 Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Zulfikar

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal (Sekjen) partai Gerindra, Ahmad Muzani menilai pengunduran diri yang diajukan Basuki Tjahaja Purnama atau yang akrab disapa Ahok mengada-ada.

Sebab, dalam surat pengunduran diri kepada DPP Gerindra itu, Ahok tak menyebutkan alasannya mengundurkan diri.

"Alasan yang dikemukakan Ahok dalam surat pengunduran diri tidak disampaikan. Apakah tidak setuju Pilkada melalui DPRD atau lainnya," kata Muzani di gedung DPR, Jakarta, Kamis (11/9/2014).

Anggota Komisi I DPR RI itu menuturkan, Ahok bukan kali ini saja mengancam akan hengkang dari partai berlambang kepala garuda itu.

Menurutnya, mantan Bupati Belitung Timur itu juga beberapa kali menyatakan akan keluar dari Gerindra.

"Apa yang dia mau kita tidak tahu. Kita tidak ladeni beberapa kali menyampaikan message (pesan). Kita partai yang tidak bisa digertak-gertak," tuturnya.

Muzani menceritakan, pada saat awal partainya ingin mengusung Ahok menjadi calon wakil gubernur DKI Jakarta pun menciptakan kontroversi yang luar biasa hebat. Hal itu didasarkan Ahok merupakan pendatang baru di Gerindra dan langsung dicalonkan di Pilkada yang cukup bergengsi.

"Pada saat itu elite maupun kader di bawah ribut. Pak Prabowo yang memutuskan bahwa Ahok akan diusung menjadi Cawagub," tandasnya.



Laporan Wartawan Tribunnews.com, Taufik Ismail

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Basuki Tjahaja Purnama atau yang karib disapa Ahok mengatakan salah apabila ada yang mengatakan dirinya dipecat oleh Partai Gerindra.

Lanjut Ahok dirinya tidak dipecat melainkan  mundur dari keanggotaan partai Gerindra.

“Saya udah pikirkan itu dengan matang, sebelum mereka bilang pecat, saya sudah mundur,” ujar Ahok, di Balaikota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Kamis (11/9/2014).

Ahok mengatakan dirinya sudah menyadari bahwa dengan sikapnya tersebut, akan dipecat dari Gerindra.

Sehingga lanjut Ahok dirinya memilih untuk mundur karena pendpatnya tersebut tidak akan diterima oleh partai.

“Saya tidak terlalu bodoh kok, saya 11 tahun di dunia politik, saya gak terlalu bodoh. Kalo saya dibilang tidak santun, kalau saya datang dulu  kesana, ngomongin , orang udah ngotot mau bagi-bagi kue kepala daerah, saya mau berargumentasi ngomong sampai dower pun tidak bakalan diterima,makanya saya mundur” ujar Ahok.

Untuk diketahui Ketua DPP Partai gerindra Desmond J Mahesa mengatakan Ahok masih tercatat sebagai anggota partai, surat pengunduran dirinya kan segera diproses dan diputuskan setelah masa berkabung Ketua Umum gerindra, Suhardi usai. Desmond mengatakan Ahok akan segera dipecat dari keanggotaan partai.





Berita diatas adalah satu dari sekian banyaknya contoh konflik yang terjadi pada suatu organisasi. Dalam berita diatas kita tidak dapat mengetahui dengan jelas alasan mengapa Ahok mengundurkan diri karena media banyak berpendapat baik pro maupun kontra. Pada dasarnya konflik tidak akan terjadi bila komunikasi antar anggota tidak berjalan dengan baik.



BAB III

PENUTUP



C. Kesimpulan dan Saran



 Konflik dalam suatu organisasi merupakan hal yang wajar terjadi. Karena organisasi adalah gabungan atau kumpulan orang-orang dengan berbagai ide dan juga pendapat. Hanya saja perbedaan dalam setiap penyelesaian konflik yang terjadi dalam suatu organisasi yang berbeda-beda. Tercapainya tujuan suatu organisasi akan terlihat dengan cara bagaimana anggota antar organisasi itu menyelesaikan konflik tersebut.

 Maka dalam setiap konflik harus diadakan musywarah antar anggota. Dan hindari menimbun konflik berlarut-larut, ketika terjadi konflik sebaiknya segera dituntaskan dan jangan dibiarkan terlalu lama agar tujuan organisasi tetap tercapai.



Referensi



http://biruteknologi.blogspot.com/2014/01/konflik-dalam-organisasi.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Konflik

http://nidafe.wordpress.com/2013/12/25/contoh-konflik-dalam-organisasi-dan-penyelesaiannya/

Gibson, James L. Et al., 1977. Organisasi: Perilaku, Struktur, Proses. Alih bahasa oleh Adriani. Jakarta: Binarupa Aksara.

Greenhalgh, Leonard, 1999. “Menangani Konflik”. Dalam A.Dale Timpe, (Ed), Memimpin Manusia. Alih bahasa oleh Sofyan Cikmat. Jakarta: PT.Gramedia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar